Gembala Intelektual

Pelaku pengunggah video adegan seks yang kini beredar di internet dapat dengan mudah dilacak. Pasalnya data setiap pengunggah tercatat dan terekam.

"Pada intinya, semua yang mengupload tercatat di providernya, misalkan seseorang mengunggah video porno di Youtube, bila polisi ingin membongkarnya, bisa melayangkan surat resmi ke YouTube agar melacak pelakunya, sekalipun anonim," kata aktivis internet Irwin Day saat dihubungi okezone, Selasa (8/6/2010).

Dikatakan Irwin, video adegan seks yang diduga melibatkan

aktris Luna Maya, Cut Tari dengan Ariel peterpan sulit untuk dibendung penyebarannya di dunia maya.

"Kalau peredaran video itu sulit untuk dibendung, satu-satunya cara ya menghimbau pengguna internet agar jangan mendownload," kata Irwin.

Ditambahkan Irwin, ISP pun akan sulit untuk melakukan pemblokiran terhadap video-video porno. "ISP tentunya akan cape bila harus mengurusi setiap video porno karena pemblokiran kebanyakan dilakukan melalui pemblokiran domain dan bukan URL," kata ketua umum Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) tersebut.

Tapi, menurut Irwin, sebenarnya ada teknologi yang mampu memfilter URL, tapi biayanya sangat tinggi dan ISP tentunya akan keberatan dengan itu.

"Teknologinya membutuhkan biaya yang besar, pernah ada satu ISP besar yang menggunakannya tapi hanya mampu setahun dan kemudian di stop. Pada dasarnya teknologi itu cukup mudah cukup memasukkan URL kemudian mesin akan memfilter, tapi kalau trafik internet besar sekali mesin yang dibutuhkan juga sangat besar dan biayanya sangat besar, kasihan ISP," tambahnya.