Pupuk Organik : Kompos Daun Gamal
Bahan organik Kompos daun gamal dan keong mas (KOSGAMAS) dapat di-sinergikan kedalam suatu formulasi pupuk organik yang berpotensi dalam mening-katkan produksi tanaman dan memper-baiki kondisi tanah yang mulai mengalami degradasi, maka ketergantungan pada pupuk anorganik sedikit demi sedikit dapat diminimalisir yang nantinya diharapkan dapat memulihkan kondisi lahan pertanian (Anonim, 2010)
Tanaman famili leguminoceae merupakan jenis tanaman yang berpotensi sebagai sumber hara tanaman dalam bentuk pupuk organik, salah satu diantaranya adalah Gamal (Gliricidia sepium). Keunggulan tanaman ini dibandingkan jenis leguminoceae lain yang berbentuk pohon adalah : 1) mudah dibudidayakan; 2) pertumbuhannya cepat; 3) produksi biomasanya tinggi; serta 4) berpotensi sebagai tanaman konservasi khususnya dalam system budidaya lorong (alley cropping). Selain itu sebagai jenis leguminoceae, gamal mempunyai kandungan nitrogen yang cukup tinggi dengan C/N rendah, menyebabkan biomasa tanaman ini mudah mengalami dekomposisi. Ibrahim (2002) memperlihatkan bahwa ternyata dari daun gamal dapat diperoleh sebesar 3,15 persen N, 0,22 persen P, 2,65 persen K, 1,35 persen Ca dan 0,41 persen Mg (Purwanto, 2007).
Kondisi daun gamal dengan C/N yang tergolong rendah merupakan suatu potensi yang baik jika daun tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Untuk memperoleh kharakteristik pupuk organic seperti yang dikemukakan di atas maka lamanya dekomposisi daun gamal disamping teknik dekomposisi harus dapat diperhitungkan secara lebih baik. Sebagai tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan ini, telah dilakukan percobaan menyangkut lama pengomposan terhadap daun gamal dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman (Purwanto, 2007).
0 komentar:
Post a Comment